1)
Pengertian Bus dan Sistem Bus
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri
dari berabagai macam alat/komponen yang kesemuanya saling bertautan berdasarkan
pada aturan tertentu untuk menghasilkan fungsi tertentu.
Bus adalah jalur atau suatu lintasan
penghubung antara 2 komponen atau lebih dengan syarat utama adalah sebagai
media untuk mentranmisikan antara komponen yang saling terhubung.
Sistem Bus adalah sebuah struktur yang
terdiri dari bebarapa komponen dan bus sebagai alat penghubung antar komponen
dengan procedure/fungsi-fungsi tertentu.
a)
3 Sistem Bus Berdasarkan
Fungsinya:
i)
Saluran Data
Sesuai dengan degan nama pada Bus ini bahwa fungsinya adalah
menstransfer data diantara mikroprosessor dan memory atau output device lainya.
Sistem Bus data bisa terdiri dari beberapa saluran yang jumlahnya biasanya
dikaitkan dengan lebar Bus Data yang akan ditransfer. Misalkan Sistem bus data
dengan 8 saluran dapat mentransfer 8 bit data dalam 1 kali proses, begitupun
dengan 16 dan 32 saluran. Lebar Bus Data juga merupakan factor penting dalam
menentukan kinerja pada system.
ii)
Saluran Alamat
Bus yang berperan dalam pemilihan alamat pada memory atau port untuk
ditulis atau dibaca. Memory terdiri dari beberapa kapilng kapling yang memiliki
alamat unik untuk penyimpanan data, Bus ini berperan dalam menyesuaikan alamat
dengan benar sehingga data akan dibaca atau ditulis dari alamat kapling kapling
pada memory. Aliran data alamat yang dikirim/diambil hanya satu arah yaitu dari
mikroprosessor ke memory atau port. Bit-bit order lebih rendah biasanya untuk
mereferensikan lokasi lokasi di dalam modul memory dengan 128 word memory,
sedang sebaliknya diatasnya biasa dikaitkan dengan perangkat –perangkat yang
terhubung dengan sebuah modul I/O.
iii) Saluran Kontrol
Bus ini digunakan oleh mikroprosessor untuk dalam menentukan
kesiapan memori atau port untuk menerima data dari mikroprosessor atau ditulis
dan sebaliknya kesiapan mereka dalam mengirim data ke mikroprosessor. Dalam
proses pengkontrolan mikroprosessor ini memberikan sinyal-sinyal pewaktuan
untuk memvalidasi data dan informasi alamat, berikutnya akan mendefinisikan
process yang akan dilakkan seperti:
(1) Write
Ketika aktiv dapat mengindikasikan bahwa terjadi prosess menulis
pada device yang dilakukan oleh CPU (mikroprosessor).
(2) Read
Ketika aktiv dapat mengindikasikan bahwa terjadi prosess membaca
pada device tertentu yang dilakukan oleh CPU (mikroprosessor).
(3) Byte enable
Group lintasan ini aktiv untuk mengindikasikan besar/pangjangnya
data word yang akan ditulis/dibaca contoh (8,16,32,64).
(4) Transfer ACK (acknowledgement)
Mengirimkan sinyal informasi yang berupa pemberitahuan bahwa data
telah diterima(ditulis) oleh device.
(5) Bus Request
Ketika aktiv dapat mengindikasikan bahwa device membutuhkan bus
(data).
(6) Bus Grant
Ketika aktiv dapat
mengindikasikan CPU/mikroprosessor memberikan akses pada bus (request).
(7) Interrupt Reqest
Device dengan priority rendah melakukan permintaan akses ke
microprosessor/CPU
(8) Clock Signals
Untuk mengsingkronisasi atau menyamakan data diantara mikroprosessor
dengan sebuah device.
(9) Reset
Ketika active maka mikriprosessor atau CPU akan melakukan me-restart
ulang system secara paksa.
2)
Struktur Interkoneksi
2.1. Definisi
Struktur Interkoneksi adalah
sekumpulan jalur konduktor yang menghubungkan modul-modul sistem komputer
seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1 dan 2.2.
3 jenis BUS yang menghubungkan modul-modul pada sistem komputer.
Pada umumnya, sistem interkoneksi direalisasikan dengan BUS dengan
karakteristik sebagai berikut :
·
Merupakan
saluran bersama (share) yang menghubungkan 2 atau lebih modul penyusun
sistem komputer.
·
Bersifat
broadcast, 1 modul yang sedang
menjadi sumber data dapat memberikan data tersebut ke seluruh modul lainnya.
·
Harus
dipastikan, pada 1 saat hanya ada 1 modul yang menjadi sumber data, meletakkan
data pada share BUS tersebut.
·
Umumnya terdiri dari 50 sampai 100 jalur, yaitu :
·
Address information (address bus)
» menentukan asal/tujuan transfer data
» ukurannya
menentukan kapasitas data pada sistem.
·
Data information (data bus)
» ukurannya menentukan
unjuk kerja secara umum
·
Control information
» kendali untuk address dan data bus
·
Lain-lain
seperti : power, ground, clock.
Unjuk
kerja BUS sangat dibatasi oleh 2 hal, yaitu waktu propagasi dan jumlah
keperluan akses. Makin banyak jumlah modul yang harus dihubungkan dengan BUS,
maka waktu propagasi makin panjang dan keperluan (demand) akses BUS akan
semakin banyak. Untuk mengatasi kelambatan proses pada BUS bersama (bottleneck
in share BUS), maka disiapkan beberapa set BUS sesuai dengan kecepatan
akses modul yang dihubungkan dengannya. Sistem interkoneksi seperti ini harus
bersifar hirarki, BUS cepat (high speed)
untuk jalur penghubung yang dekat dengan
prosesor dan BUS lambat (low speed)
untuk jalur penghubung yang jauh dari prosesor. Gambar 4.3. memperlihatkan
contoh konfigurasi BUS untuk mengatasi bottleneck.
Ada sedikit perbedaan antara arsitektur BUS tradisional (a) dengan arsitektur
BUS unjuk kerja tinggi (b). Pada gambar (a) hanya ada 1 macam BUS untuk I/O,
sedangkan pada gambar (b) disiapkan 2 macam BUS untuk I/O, yaitu
·
High speed BUS untuk high
speed I/O device seperti Video dan LAN.
·
Low speed BUS untuk I/O
expansion.
Berkaitan
dengan pengaturan pemakaian BUS, berikut ini adalah hal-hal yang perlu
diketahui
o
Pada
satu saat hanya ada satu sumber data yang meletakkan data pada BUS.
o
Mekanisme
majikan-budak (master-slave). Master
mengendalikan BUS dan dapat meletakkan data pada BUS. Sedangkan slave hanya menerima informasi dari
master.
o
Ada 2 macam metode pengaturan atau pengendalian, yaitu
» Centralized. Seluruh permohonan (request) akses diatur oleh
sebuah sentral, misalnya prosesor.
» Decentralized. Tidak ada pengendali pusat, setiap device pengguna BUS memiliki rangkaian
digital dan cara untuk mengakses BUS, seperti akses ethernet LAN dengan CSMA/CD
(Carrier Send Multiple Access / Collision
Detection).
o
Ada 2 macam timing,
yaitu synchronous dan asynchronous, Gambar 4.4. memperlihatkan
contoh perbedaan kedua jenis timing pada BUS ISA.
– Synchronous,
» Kejadian pada BUS
ditentukan oleh clock
» Seluruh kejadian harus
bermula pada awal clock
» Contoh: PCI bus
– Asynchronous
» Kejadian pada BUS
mengikuti dan bergantung kepada kejadian sebelumnya.
» Lebih fleksibel dari
synchronous, tetapi jelas lebih rumit.
» Dapat mengakomodir
beragam kecepatan I/O device.
» Misal : Futurebus+
2.2. Sistem BUS pada Personal Computer (PC)
Terdapat beberapa jenis Sistem Bus pada Personal
Computer, yaitu: ISA (Industrial
Standard Architecture), MCA (Micro
Channel Architecture), VESA Video Local Bus, PCI, dan Futurebus+.
Karakteristik masing-masing Sistem Bus akan dijelaskan pada bagian berikut ini.
4.3. ISA (Industrial Standard Architecture)
ISA adalah arsitektur bus
pertama untuk sistem terbuka (open system)
pada IBM PC. Sistem ini terdiri dari 2 (dua) jenis bus, yaitu system 8-bit bus
dan 16 bit bus. Jenis 8-bit bus digunakan pertama kali pada PC-XT. Bus ini
memiliki 62 pin, dengan 20 address line,
oleh karena itu tersedia 1MB memori, 8 data
lines dan 6 interrupt lines serta
2 DMA channels. Selain itu, bus ini digerakkan oleh 4.77 Mhz clock.
Sedangkan jenis 16-bit bus
diperkenalkan pertama kali pada PC-AT dan PC 80286. Terjadi penambahan pin
menjadi 98 buah, dengan total 24 address line, memiliki 16 MB lokasi memori, 16
bit data lines, dan 11 interrupt line serta 6 DMA channels. Clock dengan detak
8.33 MHz digunakan untuk menggerakkan system bus ini.
4.4. Micro Channel Architecture (MCA)
Kemunculan prosesor 386 dan 486 seakan
membatasi unjuk kerja ISA BUS. Sulit untuk melewatkan 32-bit data dalam 2 kali
operasi BUS. Sehingga pada tahun ‘88-89, IBM ingin memperbaiki dan
meningkatkan performansi kerja ISA dengan MCA pada seri PS/2. Terjadi banyak peningkatan
jika dibandingkan ISA, yaitu:
» kecepatan lebih
tinggi
» negosiasi
penggunaan BUS
» konfigurasi otomatis
» mengimplementasikan 16 and 32-bit
data
» memiliki 24/32-bit address
» memiliki kecepatan akses yang 2 kali
lipat
» memiliki
channel dan DMA lebih banyak
Dengan frekuensi
yang sama, yaitu 8.33 MHz, MCA tetap compatible dengan peralatan BUS ISA serta
hanya membutuhkan biaya yang rendah untuk perubahan dari peripheral BUS ISA.
4.5. VESA Video Local Bus
VESA adalah Video Electronics
Standards Association, yaitu bus yang merupakan sebuah Jalur cepat antara Video
card dengan memory. BUS ini Dipakai bersama-sama dengan ISA atau EISA, dengan
32/64-bit data, 24/32-bit address. Kecepatan akses bus ini bergantung pada
kecepatan prosesor. Gambar 4.6 di bawah ini, menunjukan konfigurasi Video Local
Bus dengan ISA Bus.
4.6. PCI
Peripheral Component Interface (PCI)
bus merupakan bus yang diperkenalkan pada akhir 1992 oleh Intel dan konsorsium
produsen, dan kemudian secara efektif menggusur VL bus. Bus ini menggunakan
clock 33 MHZ yang terpisah dari clock prosesor, mempunyai 64-bit data and
address lines yang dimultiplexed,
dimana sebagian pin address dipakai juga sebagai pin data. Kapasitas PCI
memiliki hingga 16 slot, sedangkan VL bus hanya memiliki 2 slot. Untuk
kompatibilitas dengan peripheral lain, biasanya tetap disediakan slot ISA juga.
Akses PCI Bus sinkron berdasarkan clock
dan kendali terpusat pada prosesor.
Gambar 4.7 memperlihatkan contoh
konfigurasi PCI BUS untuk desktop (a) dan untuk server (b). Seperti tampak pada
gambar tersebut, PCI tidak langsung dihubungkan dengan sistem bus atau bus yang
dipakai sebagai penghubung prosesor dengan memory utama. PCI dihubungkan dengan
sistem bus melalui jembatan.
siklus operasi pada PCI BUS. Berikut adalah keterangan ringkas
berkaitan dengan gambar tersebut:
·
Urutan siklus transaksi atau operasi ini beralih dari a,
b, c, d, e, f, g, h hingga i.
·
CLK atau clock adalah gelombang persegi periodik yang
dihasilkan oleh osilator untuk sinkronisasi proses. Ini dibutuhkan untuk akses BUS
sinkron.
·
FRAME
adalah bit yang mengizinkan penggunaan BUS, biasanya active LOW.
·
AD
adalah sekumpulan pin atau bit yang berisi address/data dari device yang akan
menggunakan BUS.
·
C/BE
adalah Control/Byte Enable yang mengendalikan pengambilan/penyetoran data
dari/ke BUS.
·
IRDY
adalah INPUT ready, sedangkan TRDY adalah transfer ready. Untuk terjadinya
transfer data antara BUS dengan device, kedua bit ini harus LOW, jika tidak,
maka BUS dalam keadaan menunggu (wait state), misalnya menunggu kesiapan device
yang terhubung dengan BUS.
·
DEVSEL
adalah pin device select. Pin ini active LOW, untuk mengizinkan terjadinya
transfer data antara device yang dipilih dengan BUS. Seperti tampak pada gambar
di bawahnya, yaitu Gambar 4.9, penentuan device mana yang boleh terhubung
dengan BUS dilakukan dengan pengendali yang disebut PCI arbiter. Setiap device
harus meminta izin kepadanya untuk bisa menduduki PCI BUS. REQ adalah request
atau permintaan dan GNT adalah grant atau pemberian.
Meskipun request dapat beririsan,
yaitu pada saat keduanya, REQ A dan REQ B dalam keadaan LOW, Grant tidak boleh
bersamaan. Pada satu saat, hanya satu yang diberi grant, yaitu yang mendapat
LOW. Ini adalah izin untuk meletakkan data pada BUS.
4.7. Futurebus+
Futurebus+ adalah bus yang memiliki
performansi yang tinggi serta bekerja secara asynchronous. Bus ini mulai
diperkenalikan pada akhir tahun 80-an dengan arsitektur, processor, dan
teknologi yang independent. Beberapa hal yang mendukung bus ini, antara lain:
»
protokol yang parallel and arbitrasi
»
system yang memiliki toleransi kesalahan dan kehandalan yang tinggi
»
memiliki cache-based memory, dimana
– berpotensi untuk
menggantikan sistem bus lain karena fleksibilitasnya, dapat mendukung data bus hingga
256-bit.
– keunggulannya diiringi
dengan biaya yang mahal, sehingga ditargetkan untuk pemakai berbeda.